Halbar – Di tengah derasnya gelombang kafe modern yang berlomba menghadirkan nuansa futuristik dan citra instagenik, hadir sebuah kedai kopi yang terlihat sederhana dan bersahaja. Struktur bangunannya merepresentasikan keberpihakan pada nilai-nilai lokal dan prinsip keberlanjutan arsitektur tradisional. Dindingnya dibentuk dari belahan bambu dan lapisan triplek, material yang mudah diakses dan mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara efisien.

Yang paling menarik adalah penggunaan daun katu sebagai atap yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung termal alami, tetapi juga menjadi simbol kultural dari rumah-rumah tradisional masyarakat adat di Sahu, Halmahera Barat. Dengan begitu, tempat ini tidak sekadar menjadi tempat minum kopi, tetapi juga manifestasi dari dialog antara modernitas dan akar lokalitas. Jailolo, Sabtu (26/7)

Dirintis pada tahun 2019, Story Caffe hadir sebagai oase yang berbeda. Ia tidak sekadar menjajakan kopi, melainkan menyuguhkan ruang interaksi antargenerasi, tempat di mana percakapan mengendap bersama aroma rabusta arabika, dan diam pun menjadi bahasa tersendiri.

Suasana Story Caffe Jailolo, Foto: Istimewa

Berlokasi di jantung kota Jailolo. Namun terasa seperti persinggahan di tepian hutan imajinasi, Story Caffe menjadi titik temu lintas usia: anak muda pencari inspirasi, orang tua pemburu ketenangan, hingga pelintas jalan yang butuh jeda dari rutinitas. Suasananya bukan hanya dirancang, tetapi dirasa. Interiornya bukan hanya estetik; ia akrab dan hangat. Seperti namanya, tempat ini adalah perpustakaan tak tertulis dari fragmen-fragmen kehidupan yang bersilang satu sama lain.

Story Caffe lahir dari tangan seorang anak muda yang mengerti bahwa kopi bukan hanya minuman, tapi bahasa keakraban yang merayakan kebersamaan dan identitas lokal. Dia bukan hanya pemilik, tapi juga penjaga ruh Alam ini. Inong, sapaannya, seorang putra Halmahera Barat yang menenun mimpi lewat bambu dan daun katu.

BACA JUGA   Penandatanganan Pakta dan Pembangunan Zona Integritas, Komitmen Rutan Soasiu Beri Pelayanan Terbaik 

Kopi Bon-Bon dan Simfoni Rasa

Kopi Bon-bon adalah menu kopi favorit penulis, perpaduan ekspresso pekat yang dituangkan perlahan di atas susu kental manis, menciptakan gradasi visual yang menggoda dan rasa yang berlapis. Dalam dunia kopi, Bon-bon bukan sekadar minuman; ia adalah metafora tentang hidup. Bahwa kepahitan bisa berdampingan dengan manis, dan kita harus sabar menunggu semuanya menyatu.

Filosofi Kopi Bon-bon mengajarkan penulis tentang satu hal penting: “tidak semua kenikmatan harus dicampur cepat-cepat”. Ada seni dalam menunggu, dalam membiarkan ekspresso turun pelan menyentuh dasar gelas. Seperti hidup, rasa paling jujur justru muncul saat kita mau menunggu dan mendengarkan.

Perempuan di Balik Mesin Ekspresso 

Lebih dalam lagi, Story Caffe menjungkirbalikkan stereotip lama dalam dunia kopi yang kerap didominasi maskulinitas. Di balik mesin espresso La Marzocco, berdiri teguh seorang barista perempuan yang meracik kopi dengan presisi dan kelembutan. Ada estetika tersendiri dalam caranya menimbang bubuk kopi, mengetuk porta filter, lalu menekan tombol ekstraksi dengan penuh kesadaran. Ia bukan sekadar meracik; ia mengabdi pada rasa.