“Panen”
Wajah bahagia
Sedih sirna datang senyum
Mimpi tercapai, harapan tergapai
suka ria petik hikmah
Tak lupa syukur petani pulas
Ket
Foto Oleh Mato, Kamera Canon EOS 6D, Lokasi Tuguwaji – Tidore
“Panen”
Wajah bahagia
Sedih sirna datang senyum
Mimpi tercapai, harapan tergapai
suka ria petik hikmah
Tak lupa syukur petani pulas
Ket
Foto Oleh Mato, Kamera Canon EOS 6D, Lokasi Tuguwaji – Tidore
Tidore,- Adzan isya telah terdengar bersahutan. Terlihat beberapa anak muda masih hilir mudik dalam kegiatan Kampoeng Rameang, Sabtu (27/3)
Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kembali mengadakan kegiatan bergengsi. Bagaimana tidak, kegiatan ini dirangkaikan dengan sambutan atas kedatangan delegasi Spanyol bersama Kapal Latih Angkatan Lautnya “Juan Sebastian Elcano” ke Tidore.
Ditemui reporter Sentranews.id di lokasi kegiatan, Ketua Panitia, Sudarmono Tan (Ongen), memaparkan konsep kegiatan yang sedang digelar. Kampoeng Rameang, istilah yang dipilih dan digunakan untuk memperkenalkan kreatifitas anak muda Tidore yang saling berkolaborasi mengangkat budaya dan kearifan lokal.
Menurut Ongen, Kampoeng Rameang merupakan hasil ” perkawinan” antara unsur budaya dan unsur milenial. Event ini bertujuan untuk membuka ruang bagi pelaku UMKM dan para seniman agar dapt memperkenalkan produk atau karyanya pada publik. Terdapat 25 UMKM dan Industri Kreatif yang turut andil dalam giat ini. UMKM dan Industri Kreatif yang terlibat adalah mereka yang berlisensi dan telah mengantongi izin usaha dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
“Jadi torang mencoba kase dorang ruang khusus untuk UMKM, agar dorang kase kanal dorang pe karya-karya, semisal seni lukis dorang bisa pajang dorang pe lukisan, atau kerajinan yang lain, yang penting torang sediakan dorang pe wadah untuk dorang berekspresi deng hasil karyanya atau dorang menyediakan stok display karya-karyanya,” jelasnya.
Menggandeng Wildhouse Production sebagai organizer kegiatan Kampoeng Rameang, Pemerintah Kota Tidore berharap event semacam ini terus berlangsung setiap tahunnya dan bisa menjadi City Branding untuk Tidore maupun Maluku Utara dan semoga bisa menjadi destinasi wisata budaya.
Harapan Ongen, kedepan sebelum Kampoeng Rameang digelar perlu terlebih dahulu diadakan pra-event, sebagai bagian dari rangkaian agenda event utama.
Reporter : Boy
Tidore,- Sail Tidore akan diselenggarakan di bulan september 2021. Menyongsong momentum penting itu, bersamaan dengan peringatan peristiwa bersejarah, yakni 500 tahun perjalanan Juan Sebastian Elcano yang mengelilingi dunia hingga mendarat di Tidore pada tahun 1521.
Agenda ini merupakan rangkaian dari Sail Tidore yang diselenggarakan mulai tanggal 27 sampai 29 maret 2021.
Menyambut kedatangan kapal latih dari Spanyol tersebut, ketua umum Pengurus Besar Jaringan Mahasiswa Nuku Maluku Utara (PB dJAMAN MALUT), Rizki Yusuf angkat bicara
” Kami berharap kegiatan penyambutam ini bukan hanya sekedar euforia, tetapi harus ada sesuatu yang berdampak positif bagi generasi muda dan masyarakat Kota Tidore setelah kegiatan ini,” jelas Rizki
Kegiatan penyambutan yang titik lokasinya difokuskan di Tugulufa tersebut, mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Mulai dari anak muda, musisi, seniman, komunitas, sanggar, hingga pelaku usaha ekonomi juga turut menyukseskan kegiatan tersebut.
“Pemerintah Kota Tikep harus jeli melihat agenda ini bukan hanya perayaan saja, tetapi bagaimana memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan budaya Tidore, dan memberikan ruang tumpah ide kreatif para generasi muda Tidore. Kami juga berharap agar setelah kegiatan ini, anak muda yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan wajib diperhatikan dan dibina sebagai aset emas masa depan Tidore” tegas Rizqi.
Peristiwa yang pernah terjadi 500 tahun yang lalu ini setidaknya dapat memberi sebuah energi positif bagi pemerintah Kota Tidore untuk memanfaatkannya sebagai momentum pengembangan sektor wisata, maritim, hingga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) demk generasi masa depan Kota Tidore Kedepan.
” Janji pemerintah untuk memanfaatkan Sail Tidore ini dengan memperkuat SDM generasi penerus sudah sepatutnya didorong. Misalnya dengan pertukaran pelajar ataupun studi banding ke Spanyol maupun sebaliknya. Akan tetapi hal ini harus ada perencanaan yang matang kedepan sehingga tidak salah sasaran dan tidak memberikan dampak apapun bagi pembangunan SDM di Kota Tidore.” Tutup Ketua umum dJAMAN MALUT. (Rilis)
Sumber : dJAMAN Malut
Oleh : Pemred Sentranews.id
Wajah-wajah gelisah yang sedari pagi menanti terlihat mulai sumringah, yang tadinya hanya duduk bercengkrama, bergerombol di emperan dan di bawah pohon tampak mulai berdiri. Kapal yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba.
Tidore pagi ini, suasana terasa hangat meski diliputi awan kelabu, sesekali gerimis datang mengganggu lalu berlalu. Di kejauhan, di lepas pantai, tampak sebuah kapal layar putih melepas sauh. Juan Sebastian Elcano, nama yang tertertulis di lambungnya, sementara sang Rojigualda, bendera Kerajaan Spanyol berkibar gagah di buritan.
Tak lama berselang, iring-iringan mobil memasuki lokasi kegiatan. Para petinggi tiba, acara Kampoeng Rameang pun dibuka, tarian kolosal menyambut para tetamu diiringi alunan mistis rebab dan tifa. Soya-soya, Orodoma hingga Kapita dimedley dalam gerakan yang apik. Tidore Marasai.
Satu demi satu para petinggi bergantian memberi sambutan. Walikota Tidore, Capt. Hi Ali Ibrahim, dilanjutkan Sultan Husain Syah dan ditutup oleh sambutan Duta Besar Spanyol untuk RI, Mr. Jose Maria Matres Mansoo.
Kedatangan Kapal Latih AL Spanyol itu bukan tanpa halangan, pandemi yang mendera hampir saja membuatnya gagal ke Indonesia. Namun semangat persahabatan antara Spanyol dan Tidore akhirnya membuat pihak Kedubes Spanyol berupaya sedemikian rupa menghadirkannya di Tidore. Demikian yang dikatakan Dubes Spanyol dalam sambutannya.
Sebuah hubungan yang pernah terjalin sekian ratus tahun yang silam kembali tersaji. Meski pernah diwarnai pasang dan surut, namun keramahan dan kehangatan yang sama, sebagaimana pertama kali Sultan Al Mansyur berikan di Pantai Mareku, kini diberikan lagi oleh Sultan Husain Syah di Pantai Tugulufa.
Hubungan kerjasama yang dahulu terjalin bukan hanya sebatas transaksi ekonomi, bukan sekedar emas ditukar rempah, lebih dari itu, adalah pertemuan dua peradaban, Spanyol di barat dan Tidore di timur. Mengenangnya, dalam hati saya berterima kasih kepada Pigafetta. Banyak yang sesumbar, untuk apa menyambut kedatangan mereka? Jawaban saya, bukankah menyambut tamu adalah sikap bermartabat? Kita bangsa bermartabat, naif bila masih bersoal tentang masa lalu. Masa lalu hanya perlu dirangkai untuk kemudian merajut masa depan. Bangsa kita harus tumbuh lebih dewasa.
Dari jauh, di tengah lautan, Sebastian Elcano tampak tidak mengepakkan layar, sauh masih tertambat, mungkin sampai besok atau dua hari lagi. Semoga kehadirannya tidak sebatas nostalgia.
Sekedar nostalgia, dalam catatannya Pigafetta berkisah. Armada Sebastian Elcano yang menggantikan Ferdinand Magellan karena terbunuh di Filipina akhirnya tiba di Kepulauan Maluku pada 1521.
Para pelaut yang kelelahan disambut dan dihormati dengan layak oleh Sultan Al Mansyur. Elcano yang pulang ke Spanyol dengan berkapal rempah kemudian menyempurnakan perjalanannya membuktikan ucapan Galileo, 81.449 km catat Pigafetta.
Kini setelah 500 tahun, Sebastian Elcano kembali, bukan untuk mencari rempah. Melainkan merangkai kembali perjalanannya bersama Magellan dalam bingkai GNMC (Global Network Of Magellan Cities). Sebuah poros maritim yang menyambung kota-kota yang pernah mereka singgahi, termasuk Tidore.
Hari semakin sore menuju malam, satu demi satu warga kembali pulang. Oleh-oleh ditenteng dengan hati yang senang, sementara si Jomblo semakin tak tenang, di malam minggu hanya bisa mengenang.
Tidore,- Acara Kampoeng Rameng Tidore telah dibuka secara resmi oleh Walikota Tidore Kepulauan, Capt. Hi. Ali Ibrahim, Sabtu (27/3).
Acara yang diprakarsai oleh Dinas Pariwisata Kota Tikep tersebut dalam rangka menyambut keunjungan Duta Besar Kerajaan Spanyol, Mr. Jose Maria Matres Manso, bersama Kapal Latih AL Spanyol Juan Sebastian Elcano, guna persiapan Sail Tidore pada september nanti.
Kegiatan yang diramaikan dengan berbagai pameran kuliner dan kreasi seni tersebut mendapat apresiasi dari warga Tidore yang tumpah ruah di sepanjang jalan Pantai Tugulufa.
Diantara berbagai stan yang tampak sibuk menawarkan aneka produk, stan Puta Dino Kayangan menjadi salah satu yang paling ramai menerima kunjungan.
Brand besutan Anita Gathmir ini menawarkan aneka produk tenun dengan berbagai motif. Tenun yang sempat viral karena dipakai Menteri Pendidikan Nadiem Makarim tersebut merupakan tenun asli Tidore.
Wani (27), penanggung jawab stan, ketika di wawancara reporter Sentranews.id mengungkapkan, setidaknya ada 40 produk yang dipamerkan di stan Puta Dino Kayangan. Tenun Puta Dino sendiri kembali di kembangkan oleh Anita Gathmir sejak 2017, setelah sekian lama menghilang.
“Dari tahun 2017, ibu Anita so berusaha cari tau tentang tenun Puta Dino,” ungkapnya.
Dari sekian banyak produk yang dipamerkan terdapat 3 motif tenun tua yang berhasil di gali oleh Puta Dino Kayangan dari arsip-arsip sejarah, yaitu Merah Marasante yang bermakna Keberanian, Hijau Jodati yang berarti Ketulusan Hati dan Peach Barakati yang artinya Diberkahi
Mengenai acara Kampoeng Rameang sendiri, Wani menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Baginya kegiatan semacam ini harus rutin dilaksanakan oleh pemerintah guna mengembangkan kreatifitas para pelaku UMKM dan Industri Kreatif.
Reporter : A Albanjar
Labuha,- Dalam meningkatkan layanan akademik kepada masyarakat dan mahasiswa baru. Universitas Terbuka (UT) Ternate berkomitmen membangun Sumber Daya Manusia (SDM) dengan melaksanakan kegiatan Edukasi Keterampilan Belajar Mandiri (EKBM) di SD 68 Kabupaten Halmahera Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak 26-27 Maret 2021.
Direktur UT Ternate, Effendi M, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada UT dalam menjalankan pendidikan tinggi di Halsel. Bahkan Sebagai bentuk pengabdian UT juga akan selalu siap membantu masyarakat ketika mengalami kesulitan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
“Kepada mahasiswa baru UT kami mengucapkan selamat bergabung dan semoga sukses studi tepat waktu di UT,” ujarnya (27/3)
Efendi Menjelaskan, kegiatan EKBM terdiri atas Orientasi studi mahasiswa baru dan pelatihan keterampilan belajar jarak jauh. Kegiatan tersebut mengusung tema “Merdeka dalam Bereksplorasi, Berkolaborasi dan Berkreasi Untuk Indonesia Maju.”
Melalui kegiatan ini, UT akan selalu memberikan pemahaman secara menyeluruh kepada mahasiswa khususnya mahasiswa baru terkait dengan sistem belajar jarak jauh yang sudah diterapkan oleh kampus UT.
“Jadi kerjasama UT dan Pemkab Halsel dari 2012 sampai saat ini, sehingga komitmen untuk memajukan pendidikan khususnya di Halsel terus berjalan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Halsel, Helmi Surya Botutihe juga mengucapkan terima kasih kepada UT atas dedikasinya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Halmahera Selatan. Sebab, selama ini UT telah membangun kerja sama dengan Pemkab dalam memberikan beasiswa kepada tenaga ASN untuk melanjutkan studi di kampus.
“Semoga kerja sama ini terus ditingkatkan dimasa-masa yang akan datang dan bagi mahasiswa yang sementara melanjutkan studi di UT agar menuntut ilmu secara serius, sehingga lulus nanti dapat berkontribusi terhadap pembangunan di Halmahera Selatan,” tutupnya
Kegiatan EKBM ini menghadirkan narasumber antara lain ; Sekretaris Daerah Halsel, Helmi Surya Botutihe, Direktur Utama UT, Effendi M, dan tenaga pengajar Muhlis Hafel dan Muhammad Fadly.
Reporter : AR
“Saloi”
Anyaman bambu dipunggung
Menanggung duka juga hikmah
Dibahu petani bertumpuk karunia
doa-doa, harapan generasi terisi disana
Ket :
Foto Oleh Mato, Kamera Canon EOS 6D, Lokasi Kalaodi -Tidore
Ternate,- Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara mengelar kegiatan pasar murah dalam menyambut bulan Ramadhan, yang dipusatkan halaman masjid Al-munawar Kota Ternate, sabtu (27/3).
Kenaikan harga kebutuhan pokok jelang Ramadhan seperti menjadi tradisi yang selalu muncul dari tahun ke tahun. Kenaikan ini sering tidak diantisipasi dengan baik oleh pemerintah.
Kepala dinas Pangan Malut, Sry Hatary kepada wartawan mengaku, tujuan gelar pasar murah merupakan program dinas pangan, untuk menstabilisasi harga pangan, terutama harga cabai.
” Kali ini kita gelar pasar murah cabai untuk stabilisasi harga cabai rawit yang akhir ini sangat melonjak di kisaran 120/kg kemudian cabai kriting mencapai 40 hingga 50 ribu per koli,” ujarnya.
Menurutnya, stabilisasi harga melalui gelar pangan murah, harus dilakukan menjelang Ramadhan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sebab cabe rawit sangat susah di peroleh. Namun dinas pangan terus berusaha sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi
“Kegiatan ini sumber anggaran dari APBN, di tahun sebelumnya kami melaksnakan pangan murah di desa Gosale di Oba Utara, dalam rangka natal dan tahun baru, tapi kedepan akan berkoordinasi dengan dinas setempat Kabupaten/kota,” terangnya.
Untuk harga pasar murah, beras TTIC Rp 50.000/kg, bawang merah 35.000/kg, minyak goreng 12.000/kg, bawang putih 30.000/kg, cabai rawit Rp 90.000/kg, gula pasir Rp 12.500/kg, cabe kriting 35.000/kg ,telur Rp. 1600/butir.
Reporter : AR
Tidore-, Suara tifa dan rebab membahana, membawa syahdu di sore yang mendung. Tampak orang berkerumun menikmati lenggak-lenggok para penari yang sedang berlatih. Panorama pantai yang tenang melengkapi hangatnya suasana persiapan acara Kampoeng Rameang pantai Tugulufa. Jum’at (26/3)
Kampoeng Rameang, sebuah event yang digelar Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan. Untuk menyambut kunjungan delegasi kapal latih Angkatan Laut Spanyol, Juan Sebastian De Elcano di Tidore sabtu besok.
Event tersebut melibatkan puluhan pelaku UMKM dan Industri Kreatif di Tidore. Diantara ragam stan yang berjejer rapi sepanjang lokasi kegiatan, salah satu yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah Galasi Kreatif, yang digawangi oleh Nasrun Mukaram (Unther).
Sejak sore tadi, banyak pengunjung yang berdatangan di stan Galasi Kreatif karena keunikan karya-karya yang di pamerkan pada event ini. Terdapat bermacam-macam karya yang dipamerkan Unther. Seperti replika kapal “Juan Sebastian De Elcano”, replika buah pala, replika parang dan salawaku, dan masih banyak lagi.
Ditemui di sela kesibukannya oleh reporter Sentranews.id, Unther menjelaskan bahwa semula panitia berencana mengadakan kegiatan ini pada bulan April mendatang, bertepatan dengan Hari Jadi Tidore. Namun terjadi perubahan jadwal karena adanya kunjungan delegasi Spanyol dengan kapal latih angkatan lautnya, guna persiapan event akbar Sail Tidore pada september nanti.
Menurut Unther, dalam event yang juga pertama kali di ikutinya ini, masih banyak teman-teman penggiat UMKM dan Industri Kreatif yang belum turut andil.
” Mungkin dorang tra dapat stan karena belum diakomodir oleh panitia penyelenggara,” tuturnya.
Unter mengungkapkan, event semacam ini sangat menunjang Perekonomian Tidore serta positif bagi para pelaku UMKM dan Industri Kreatif. Karena mampu mendorong minat para pelaku UMKM dan Industri Kreatif untuk terus berkarya.
Selain itu, ia berharap agar dinas terkait memperhatikan mana saja UMKM dan Industri Kreatif yang harus di prioritaskan. Sebab masih ada UMKM dan Industri Kreatif yang bermunculan ketika ada moment semata.
Reporter : A Albanjar
Ternate,- Bambu bagi sebagian orang mungkin hanya dijadikan sebagai bahan pembuat pagar atau kandang ternak.
Namun di tangan seorang Ismail Hi Soleman (71), warga Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah, bambu dapat diubah menjadi produk kerajinan yang bernilai.
Pria yang akrab disapa Pak Mail ini, telah memulai usaha kerajinan bambu semenjak tahun 1965 dan masih digelutinya hingga saat ini. Memotong dan merendam potongan bambu, memberi pengawet khusus agar tidak mudah lapuk, lalu merangkainya menjadi perabot adalah keseharian beliau.
Kepada reporter sentranews.id yang bertandang ke kediamannya, selepas sholat Jum’at (26/3), Pak Mail mengungkapkan, bahwa untuk setiap set perabot yang terdiri dari empat buah kursi dan satu buah meja, ia mampu mengerjakannya dalam waktu tiga hari.
Sementara untuk harga, Pak Mail membanderol karyanya seharga 1,5 juta hingga 3 juta rupiah, tergantung model dan tingkat kesulitannya. Harga yang terbilang cukup murah untuk sebuah karya, meskipun kadang dikeluhkan oleh Pak Mail, karena masih saja ada pembeli yang menawar lebih murah dari harga yang ia tawarkan.
“Dorang jaga batawar di bawah harga, kalo saya tara kase, dong tra jadi beli,” keluhnya.
Salah satu bagian tersulit dalam proses produksi kursi atau meja bambu adalah menyambung bambu dengan kayu menggunakan lem atau pen. Sementara untuk menambah nilai estetik, setiap sudut kursi atau meja bambu diikat dengan tali rotan. Selain sebagai aksesoris, rotan juga berfungsi sebagai penguat konstruksi bambu.
Produk kerajinan Pak Mail cukup laris di pasaran dan merupakan sumber mata pencaharian utamanya, ia berharap semoga tetap diberi kesehatan agar terus dapat membuat karya-karya bambu lainnya.
Reporter : Mahdi Pangadi