Tidore – Memiliki potensi perikanan dan basis nelayan yang cukup besar, Pemerintah Kelurahan Tomalou menginisiasi sebuah program bernama “Delo Tomalou” sebagai langkah untuk membantu memfasilitasi pemasaran hasil tangkap nalayan, dan pengembangan pertumbuhan ekonomi di kawasan Sentra Perikanan Terpadu (SPT) di Tomalou, Tidore Selatan.
Lurah Tomalou, Janhar Rabo, kepada media ini, Senin (9/6), menjelaskan bahwa Inovasi pihaknya tersebut bukan tanpa alasan yang jelas, melainkan sebuah langkah konkret pemerintah Kelurahan dalam pemanfaatan potensi kampung.
Janhar memaparkan, Kelurahan Tomalou adalah salah satu Kelurahan di Kota Tidore Kepulauan dengan luas wilayah 137,38 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 2.921 jiwa per Desember 2024. Mata pencaharian masyarakat Kelurahan Tomalou pada umumnya adalah nelayan dan merupakan tradisi turun temurun sejak dari pengalaman menangkap ikan cakalang menggunakan kapal tradisional hingga alat yang lebih modern (Poles and Line).
“Hasil tangkapan dari nelayan Tomalou sangat melimpah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat khususnya ikan di Kota Tidore Kepulauan bahkan di Maluku Utara,” ujarnya.
Ia juga mengurai bahwa, berdasarkan data Dinas Perikanan Kota Tidore Kepulauan, total produksi perikanan tangkap pada tahun 2024 sebesar 21.117 ton Nilai pruduksi dari Kecamatan Tidore Selatan sebesar 3.505 Ton, dengan kontribusi nelayan Tomalou sebesar 296 Ton.
“Nelayan Tomalou memiliki armada tangkap ukuran 30 GT sebanyak 15 unit, 3 GT sebanyak 21 unit, dan 5 GT sebanyak 5 unit, dengan total nelayan 500 orang,” paparnya.
Dari potensi perikanan yang besar tersebut, Janhar bilang menjadi pekerjaan berat pemerintah kelurahan untuk mampu memfasilitasi pengembangan pada kelompok nelayan, dalam hal pembinaan dan pemberdayaan kelompok, sebagaimana peraturan Pemerintah tentang kecamatan, lurah bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan penghasilan di wilayahnya.
Kata Janhar, salah satu persoalan perikanan di kelurahan Tomalou adalah fasilitas pemasaran yang terbatas. Hasil tangkapan nelayan tomalou banyak dipasarkan diluar Tidore seperti Ternate dan Bacan, sehingga persediaan ikan di Tidore menjadi berkurang dan berpengaruh pada peningkatan harga ikan.
“Karena itu, kami dari Pemerintah Kelurahan memikirkan program inovasi yang kami beri nama Delo Tomalou, sebagai intervensi kelurahan dalam membantu memfasilitasi pemasaran ikan di Tomalou,” jelasnya.
Menurutnya, melalui Delo Tomalou, Pemerintah kelurahan dan masyarakat Tomalou membangun jejaring dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah, hingga Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk membangun Sentra Perikanan Terpadu (SPT) di Tomalou .
“Di satu sisi, program ini dapat memberdayakan kelompok nelayan di Tomalou, karena membantu memfasilitasi pemasaran ikan hasil tangkap mereka,” pungkasnya.
Reporter : Tim Sentra
Editor : M. Rahmat Syafruddin