Firman Soebagyo, Anggota Baleg DPR RI

Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, mengingatkan ancaman serius krisis pangan global atas dampak perang Israel-Iran.

Politisi senior Partai Golkar itu menilai perang Israel – Iran dapat mempengaruhi pertanian dunia secara signifikan, terutama dalam perdagangan dan harga komoditas pertanian global.

Firman menyatakan, perang antar dua negara tersebut dapat mengganggu pasokan pupuk, di mana Iran merupakan salah satu produsen pupuk urea terbesar di dunia.

“Jika perang mengganggu produksi dan ekspor pupuk Iran, maka harga pupuk di pasar global bisa meningkat, yang berdampak pada biaya produksi pertanian di berbagai negara, termasuk Indonesia,” katanya.

Menurutnya, perang ini bisa meningkatkan ketegangan geopolitik global, yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga komoditas pertanian dan energi.

“Hal ini bisa berdampak pada inflasi dan biaya hidup di berbagai negara,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia itu mengatakan, terkait data spesifik jumlah impor urea Indonesia dari negara Iran, di belum kantongi dengan rinci.

“Namun, Indonesia memang mengimpor urea dari beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri,” ucap Firman.

Politisi senior Partai Golkar itu menegaskan, untuk mengetahui dampak perang Iran-Israel terhadap pertanian Indonesia dan jumlah impor urea dari Iran secara lebih spesifik, perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap data perdagangan dan kebijakan pemerintah terkait impor.

“Perlu diingat bahwa situasi geopolitik yang tidak stabil dapat mempengaruhi perdagangan internasional, termasuk perdagangan pupuk dan komoditas pertanian,” tuturnya.

Firman meminta pemerintah untuk segera membuat kebijakan atau regulasi yang memudahkan bagi masyarakat untuk memproduksi pupuk dengan bahan baku lokal seperti pupuk organik yang terbuat dari kotoran hewan atau “Kohe”, hal itu bisa membantu petani lokal.

BACA JUGA   Rocky Gerung Siap Dampingi Ketum PP FPTI Lantik Pengurus FPTI Maluku Utara

“Indonesia adalah negara yang jumlah penduduknya besar, tentu memiliki dampak krisis pangan multidimensi, baik krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik dan krisis kepercayaan,” ujar Firman.

Terakhir, Firman juga menegaskan bahwa sudah banyak contoh di negara-negara lain di mana pemimpin mereka jatuh akibat krisis pangan mulai dari Jepang, Myanmar, termasuk Indonesia era tahun 1965 dan tahun 1997-1998 akibat krisis keuangan.

“Saya berharap agar perang Iran-Israel tidak berkepanjangan dan memicu perang dunia ke-III,” pungkasnya.

Reporter: Tim Sentra

Redaktur: M. Rahmat Syafruddin