Pada masa pemerintahan Gubernur Jacques Le Febure (1625-1629), dibangun sebuah bangunan didekat pantai yang difungsikan sebagai tempat tinggal sekaligus gudang, yang kemudian dikenal sebagai Zeeburgh dari perjalanan kolonial atau penjajahan eropa di pulau ini ternyata tidak ada bekas peninggalan dalam Gen Manusia khusus orang makian terlihat pada warga pulau Makian dan pulau Kayoa tidak ada yang terlahir putih, mata biru atau lainya.

Proses kehidupan manusia pulau Makian dan Pulau Kayoa ternyata belum berhenti ketika Indonesia ingin memperluas wilayah kesatuan Republik Indonesia agar dapat mengambil Papua Barat. Ternyata dalam Proses bergabungnya Papua ke Indonesia melewati proses yang berdarah-darah dan penuh liku bila dibandingkan dengan Belanda yang pernah ratusan tahun menjajah Indonesia, bersikuku menguasai wilayah yang berada di ujung Timur Indonesia itu tidaklah seberat dimasanya warga Maluku.

Ketika itu pulau ini masih berstatus sebagai pulau penghasil kelapa terbesar dimasanya, digunakan sebagai pijakan politik dalam merebut Papua masuk Indonesia dan bagaimana prosesnya yang panjang dan berdarah-darah. Rasanya tak bisa melupakan Operasi Trikora begitu saja, dimana pergerakan ini sangat didukung oleh kekuatan masyarakat gugus pulau Ternate, Tidore, Moti dan Pulau Makian, walapun pintu masuk ke kawasan papua ketika itu melalui Jazirah Fagogoru atau dikenal dengan dengan Halmahera Tengah. Namun pembentukan pasukan untuk masuk ke papua warga Makian, Tidore, dan masyarakat pesisir lainya direkrut untuk menjadi pasukan pembantu sekaligus sebagai mata-mata di daratan papua, kemudian pergerakan Pasukan Tentara Nasional Indonesia untuk masuk ke Papua sesudah Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 27 Desember 1949.

Dalam konferensi yang begitu menentukan kedaulatan Republik Indonesia, Belanda mau menyerahkan kedaulatan tapi dengan beberapa syarat setelah itu Indonesia dan Belanda masih terlibat konflik Kedua negara ini merasa berhak atas tanah Papua atau Irian Barat. Tapi kesultanan Moloku Kieraha telah memberikan harapan untuk rebut papua secepatnya masuk ke Indoensia berdasarkan dengan wilayah kekuasaan kesultanan dimasanya, maka Soasio dijadikan sebagai Ibukota Irian Barat.

BACA JUGA   Slogan 'Maluku Utara Bangkit' dan Harapan yang Terkikis

Dari sini terlihat sesungguhnya Masyarakat Pulau Makian memiliki peran sangat strategis ketika penerapan Program DAKOMIP di cetuskan TAHUN 1952 untuk mendukung NKRI dalam merebut papua. Masyarakat Makian diwajibkan mengumpulkan dana melalui penjualan Kopra per kepala/Kg atau Rp.1000 untuk membiayai Perjuangan NKRI merebut Papua Barat. Sesungguhnya jejak sejarah masyarakat Pulau Makian dan dan Pulau Kayoa memiliki daya juang sangat luar biasa, tapi kenapa selalu tersisih dari kebijakan pembangunan Negara yang terabaikan oleh nalas dan akal sehat, yang sangat berperan paling kuat. (*)

Nusantara Tanpa Makayoa Bukanlah Negara Kesatuan Republik Indonesia.