Tidore,- Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan kelurahan Tomalou sebagai Kampung Nelayan Maju (Kalaju) hari ini, Selasa 26 Oktober 2021.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Perayaan ulang tahun ke-22 Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut mengusung tema “Ekonomi Biru Menuju Laut Sehat Indonesia Sejahtera”.
Presiden Jokowi melalui panggilan video, secara resmi meluncurkan program tersebut. Presiden menyampaikan, bahwa kebijakan ekonomi biru harus bisa menopang ekonomi nasional. Melalui program Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut, ia berharap tidak hanya menopang ekonomi, juga harus tetap memperhatikan kelestarian alam dan keseimbangan ekologi.

Pembangunan kampung-kampung budidaya diharapkan Jokowi bisa menopang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pesisir kedepan.
“Kebijakan ekonomi biru harus menopang pembangunan ekonomi indonesia. Berbagai terobosan Terus di lakukan kementerian kelautan dan perikanan, mulai dari pemanfaatan potensi budidaya laut secara terukur yang tetap menjaga kelestarian alam keseimbangan ekologi dan keanekaragaman hayati, juga penguatan produksi unggulan ekspor serta pembangunan kampung-kampung budidaya yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan dan pesisir, ekonomi biru laut sehat Indonesia sejahtera,” Jelas Presiden.
Adapun giat hari ini diawali dengan laporan kepala PPN-Ternate, Kamarudin S.Pi, ia menyampaikan peluncuran program ekonomi biru, salah satunya melalui peresmian kampung nelayan maju (Kalaju), yang direncanakan menjadi fokus prioritas pembangunan kelautan dan perikanan. Sebagaimana amanat presiden yang tertuang dalam Perpres 18 tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah Nasional tahun 2020-2024.

Ia melanjutkan, tujuan Kalaju adalah terciptanya kampung nelayan yang tertata serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan dan serta nelayan yang maju dalam peningkatan kehidupan ekonomi.
“Pengembangan kampung nelayan maju adalah agar terciptanya kampung nelayan yang tertata, bersih, sehat dan nyaman serta dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan dan serta nelayan yang maju dalam peningkatan usaha Ekonomi,” jelasnya.
Lanjutnya, beberapa hari terakhir telah dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya, bantuan penataan kampung yang dilaksanakan secara padat karya diantaranya rehabilitasi sarana prasarana baik berupa MCK, beberapa penataan sarana dan prasarana Tomalou. Kedua, pemberdayaan nelayan dilaksanakan dengan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan terdiri dari 50 nelayan dan 50 orang wanita nelayan. Ketiga, sosialisasi dukungan akses permodalan dalam meningkatkan kapasitas usaha nelayan. Dan yang terakhir adalah bimbingan teknis alat penangkapan ikan dengan peserta terdiri dari 30 nelayan yang memiliki kapal 50GT kebawah atau kapal kecil.
Sementara itu Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara, Abdullah Assegaf, S.Pi, M.Si, menyampaikan apresiasi pemprov atas peresmian Tomalou sebagai salah satu Kalaju. Ia melanjutkan, dari 60 unit kapal nelayan Inka Mina maupun Mina Maritim yg tersebar di Maluku Utara, 26 unit diantaranya berasal dari Tidore Kepulauan dan 14 unit berasal dari Tomalou.

“Atas nama pemerintah, saya sampaikan terima kasih atas ditetapkan Tomalou sebagai kampung nelayan maju nasional. Karena terus terang masyarakat Tomalou itu luar biasa mereka punya budaya, mereka punya kekompakan, gotong royong, dan silaturahmi itu luar biasa, jadi kalau dibilang kalaju; kampung nelayan maju, Mereka itu sudah maju,” ungkap Abdullah.
Menurutnya, di tahun 2021 ini DKP provinsi telah membantu masyarakat nelayan dengan membangun dermaga konservasi. Pada tahun 2022 akan datang, pun juga dipersiapkan sentra nelayan untuk industri kecil perikanan, seperti pabrik es, tambatan perahu, PPI, cold storage, dan jalan lingkungan.
“Insyaa Allah tahun depan ada beberapa proyek yang akan kita luncurkan disini (Tomalou), berkaitan dengan pembanginan kawasan, dengan istilah sentra nelayan yaitu kawasan industri kecil perikanan. Insyaa Allah akan kita bangun tahun depan seperti pabrik es, tambatan perahu, PPI, cold storage, dan jalan lingkungan, juga akan ada bantuan dari Balai wilayah sungai, akan dibangun break water,” jelasnya.
Ia menjelaskan, bahwa penetapan Kalaju tahun ini, adalah buah dari persatuan dan kebersamaan masyarakat Tomalou.

“Masyarakat nelayan Tomalou itu selalu berinteraksi dengan DKP provinsi Malut. Jiwa kebersamaan masyarakat Tomalou sangat luar biasa ini. Dan wajar mereka mendapat hadiah ditetapkan sebagai Kampung Nelayan Maju, oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) KKP,” tegasnya.
Dalam sambutannya via zoom meeting, Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, menjelaskan, peluncuran program hari ini melalui pencanangan kampung nelayan maju akan menjadi tonggak sejarah bagi dunia perikanan dengan implementasi program KKP, yaitu penangkapan terukur. Bagaimana ekonomi dari sektor kelautan ini bergerak di zona tiap provinsi di Indonesia.
Kepada seluruh kepala daerah dari gubernur, bupati dan walikota, Menteri KKP berpesan untul tetap menjaga laut agar tetap bersih dan sehat. Menurutnya, ekonomi biru adalah komitmen kita bersama dalam menjaga laut tetap bersih, sehat dan indah untuk generasi yang akan datang.
“Saya berharap kita telah membuat gambaran panjang sampai 2045. Pada tahapan yang pertama ini namanya penangkapan yang terukur, yang dibatasi berdasarkan kuota. Berikutnya bahwa budidaya harus dikembangkan. Budidaya yang harus dikembangkan adalah Udang, rumput laut, kemudian kepiting, dan lobster. Ini adalah komoditi yang memiliki keunggulan tinggi dan kita sangat mumpuni melakukannya dengan baik,” Jelasnya.
Lebih jauh, ia mengharapkan dukungan dari semua pemangku kepentingan baik di pusat atau daerah, untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan untuk sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa.
“Pada kesempatan ini, saya mengharapkan dukungan dari semua pemangku kepentingan baik di pusat atau daerah, untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan untuk sehingga dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa. Dirgahayu Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekonomi biru laut sehat Indonesia sejahtera,” tutupnya.
Diihadiri oleh perwakilan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Maluku Utara, perwakilan Dinas Kelautan Perikanan Kota Tidore Kepulauan, pihak perbankan dan para nelayan. Kegiatan hari ini diakhiri dengan penyerahan bantuan kepada para nelayan.
Reporter : Aalbanjar
Editor : Redaksi