Ini Alasan SMART Tidak Melakukan Kampanye Akbar

Halut – Pasangan Calon Bupati Steward Soentpiet dan Wakil Bupati Maskur A Tomagola dengan jargon SMART beserta timnya, memilih tidak melakukan kampanye akbar, sebelum masa tenang Pilkada pada besok, Minggu (24/11).

SMART lebih memilih melakukan doa bersama, membuka lapak pelayanan kesehatan, games, hingga panggung hiburan untuk para talenta muda yang fokus pada industri musik. Gelaran itu bertajuk INKUBATOR SMART yang dipusatkan di Posko Utama mereka, depan Kantor Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, pada Sabtu (23/11).

INKUBATOR SMART bukan sekadar acara, tetapi sebuah konsep ruang bersama yang memadukan spiritualitas, kesehatan, hiburan, dan kreativitas. Kegiatan ini bertujuan membangun koneksi antarindividu sekaligus mendukung pertumbuhan komunitas lokal melalui kolaborasi.

Steward Soentpiet, dalam kesempatan itu menjelaskan, setelah melihat kondisi di lapangan. Dengan begitu banyak masalah yang dihadari warga Halmahera, maka SMART memilih tidak melakukan kampanye akbar melainkan melakukan doa bersama.

“Saya memilih melakukan doa. Karena saya yakini, kekuatan di belakang kita adalah Tuhan. Tuhan tau hati saya adalah untuk melayani bapak dan ibu. Saya punya hati ini betul-betul tulus dan murni mau mengangkat ekonomi petani dan nelayan. Jika petani dan nelayan sejahtera maka kita semua akan sejahtera,” ungkap Steward, Sabtu (23/11).

Setelah doa, tidak sedikit warga berbondong-bondong datang ke lapak pelayanan kesehatan gratis yang dibuka di lokasi Posko Utama SMART.

Steward yang berdiri didampingi Maskur, pun menyampaikan hasil pertemuannya mereka selama tiga bulan bersama warga di 196 desa. Mereka melihat, masih banyak warga yang mandi air hujan. Akses jembatan dan jalan terbengkalai akibat dari kebijakan politik yang belum berpihak pada warga.

“Dari situ saya melihat, ada warga yang masih mandi air hujan, ada jembatan dan jalan yang warga beri nama jembatan-jalan abunawas karena dibikin dengan anggaran besar namun tak kunjung selesai,” ungkapnya.

BACA JUGA   Polresta Tidore Rilis Data Penindakan dan Penertiban Sepanjang 2023

Selain itu, SMART mendapati, hasil tangkapan nelayan di Kao, berupa cumi, banyak dibuang keluar karena tidak ada mesin pendingin atau Cold Storage. Sebab itu, Steward mengtakan ia akan mengadakan Cold Storage di beberapa desa nelayan di Halmahera Utara itu.

Steward bilang warga tidak perlu khawatir lagi, ke depan, di masa pemerintahan SMART, soal pasar untuk menjual hasil tangkapan, diurus oleh pemerintah.

Hasil petani berupa kopra, pala, dan cengkeh banyak di Halut. Namun padi ladang dan singkong masih sebatas konsumsi. Padahal, menurutnya, singkong itu bisa mendatangkan uang yang lebih banyak ke daerah terutama langsung ke petaninya.

Sebab itu SMART dalam setiap kampanyenya selalu menyampaikan gagasan dan bukan janji-janji. Gagasan yang menyentuh langsung pada persoalan riil masyarakat, bagamana bisa menyekolahkan anak-anak dari hasil pertanian dan perikanan.

Reporter: Tim Sentra

Editor: M. Rahmat Syafruddin