Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo

Jakarta – Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, menegaskan bahwa Indonesia harus menjadikan hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan sebagai prioritas utama dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.

Menurutnya, selama ini potensi besar pertanian Indonesia belum dimaksimalkan karena kurangnya fokus pada proses hilirisasi yang mampu memberikan nilai tambah nyata bagi petani dan perekonomian nasional.

Dalam pernyataannya, Firman menyebut bahwa dengan mengolah hasil pertanian dan perkebunan menjadi produk siap konsumsi atau produk turunan lainnya, Indonesia tidak hanya mampu meningkatkan nilai jual komoditas, tetapi juga memperluas peluang ekspor dan daya saing di pasar global.

Selain itu, hilirisasi dinilai mampu mengurangi ketergantungan terhadap impor produk pangan olahan yang selama ini membebani neraca perdagangan negara.

“Selama ini kita terlalu fokus pada produksi, tapi lupa bahwa nilai ekonomi terbesar ada pada proses pengolahan. Kita ekspor bahan mentah, lalu impor lagi dalam bentuk produk jadi dengan harga berkali lipat. Ini harus segera diubah,” tegas Firman. Kamis (7/8).

Ia juga menyoroti pentingnya hilirisasi dalam menciptakan lapangan kerja baru, terutama di wilayah pedesaan dan sentra produksi. Dengan berkembangnya industri pengolahan hasil pertanian, maka kebutuhan tenaga kerja akan meningkat, dan pada akhirnya akan membantu menekan angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa contoh yang disampaikan Firman termasuk pengolahan beras menjadi produk bernilai tinggi seperti beras organik dan makanan olahan berbasis beras, pengembangan produk turunan dari kelapa sawit seperti minyak goreng dan biodiesel, serta pemanfaatan buah dan sayuran lokal menjadi jus, saus, dan produk kemasan lainnya yang bisa menembus pasar ekspor.

Ia menegaskan bahwa untuk merealisasikan hilirisasi secara optimal, dibutuhkan dukungan nyata dari pemerintah, mulai dari kebijakan yang berpihak, insentif industri, hingga pelatihan dan akses teknologi bagi pelaku usaha dan petani.

BACA JUGA   Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan di Oba, DPRD Tidore Temui Ditjen Nakes Kemenkes RI

“Kalau kita ingin mandiri secara pangan, kita harus mulai dari memperkuat pondasi industri berbasis hasil bumi sendiri. Jangan terus-menerus jadi konsumen produk luar negeri, padahal kita punya semua bahan dasarnya,” ujarnya.

Dengan hilirisasi yang terencana dan berkelanjutan, Firman yakin Indonesia akan mampu membangun sistem pangan yang kokoh, meningkatkan daya saing produk lokal, dan menjadikan sektor pertanian sebagai motor penggerak ekonomi nasional di masa depan.

Reporter: Tim Sentra

Redaktur: M. Rahmat Syafruddin