Tidore – Anggota DPRD daerah pemilihan (dapil) III Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Sarmin Mustari, meminta Dinas PUPR setempat untuk membangun kembali penahan ombak yang ada di RT 003 Kelurahan Dokiri, Kecamatan Tidore Selatan.
Penahan ombak di kawasan pantai yang dibangun sejak 2022 lalu, mengalami abrasi serta rusak akibat hujan deras yang terjadi pada. Sabtu (21/6).
Menurut anggota komisi II itu, kerusakan penahan ombak sepanjang 80 meter itu mencapai 90 persen. Sebab, kerusakan terjadi dari dasar penahan ombak. Olehnya itu, ia mendesak instansi terkait untuk segera memperbaiki kerusakan tersebut.
“Ini rusaknya 90 persen. Dan kerusakan itu dari dasar penahan ombak, karena kita di Dokiri ini kan berhadapan langsung dengan lautan bebas, jadi penahan ombak tidak bisa menahan hantaman ombak kuat ditambah hujan yang deras,” ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (22/6).
Sarmin mengaku, persoalan ini sudah dikoordinasikan ke bagian Seksi Sumber Daya Alam (SDA) PUPR Tidore.
“Saya sudah koordinasi ke kasi SDA, dan katanya mereka akan melakukan perbaikan dalam waktu dua bulan ke depan,” sebutnya.
“Kita butuh batu berukuran besar untuk di bagian dasar,” tegasnya.
Sekadar diketahui, penahan ombak di pesisir pantai Kelurahan Dokiri dibangun tiga tahap sejak 2022-2024. Pagu anggarannya terbagi pada 2021 sebesar Rp500 juta, di 2022 sebesar Rp500 juta dan di tahap ketiga tahun 2023 sebesar Rp1 miliar.
Terpisah, Kasi SDA PUPR Kota Tidore, Muid Marajabessy saat dikonfirmasi mengaku, terkait masalah ini, pihaknya sementara melakukan perencanaan. Sekitar dua minggu lagi, akan dilakukan proses pelaksanaan fisiknya.
“Jadi berakhir proses perencanaannya dulu baru kami lakukan pelaksanaan fisik,” ucap Muid.
Untuk pagu anggaran, Muid bilang, sebesar Rp200 juta yang masuk pada perencanaan pengawasan.
“Jadi kira-kira sekitar Rp190 juta lebih masuk perencanaan pengawasan,” pungkasnya.
Reporter: Tim Sentra
Redaktur: M. Rahmat Syafruddin