Oleh:
Firman M. Arifin (Redaktur Sentra)
Keberhasilan Bombastic Fc menumpaskan perlawan FR di babak 8 besar dengan skor 2-1 pada Selasa (6/5) kemarin menunjukan keseriusan tim asal Kelurahan Tanah Tinggi, Kota Ternate tersebut untuk merengkuh gelar juara pada turnamen bergengsi di tanah Maluku Utara makin terwujud.
Bombastic sebenarnya telah menunjukan kedigdayaan mereka setelah mampu menahan Poram Fc, salah satu tim yang paling disegani di Kota Tidore Kepulauan dengan skor 0-0 pada pembukaan Gurabati Open Tournament (GOT) 2025 (9/4) kali ini. Taji anak asuh Muamar Gapang mulai nampak kala melibas Reycom Tabahawa pada pertandingan ke dua dengan skor telak 3-0 (14/4). Sutrisno mampu membayar absennya sewaktu melawan Poram dengan mencetak Hattrick ke gawang Reycom Tabahawa.
Satu kali imbang, satu kali kemenangan telah cukup untuk mengantarkan Bombastic Fc melaju ke babak 16 besar mendampingi Poram, yang notabene juara grup A unggul head to head. Di fase gugur tim harus bersua dengan Gebe Spartan. Tim asal Halmahera Tengah itu sempat membuat publik terkejut dengan hasil mencolok saat membantai Jati Putra pada laga grup B dengan skor 7-1 (13/5), tak membuat Hasim Kipuw dan koleganya menundukan kepala.
Pertemuan antara Gebe Spartan dan Bombastic bagi sebagian besar pencinta GOT berekspektasi berlangsung sengit, mengingat keduanya merupakan tim unggulan. Namun siapa sangka, Bombastic menang mudah pada laga tersebut (27/4).
Dua gol freekick kala itu lahir dari sang kapten, Hasim Kipuw saat laga baru berjalan 2 menit. Tak berselang lama dan dari kaki gelandang muda Omar Albar yang mampu menduplikat gol sang kapten di menit 24’. Dua gol Bombastic di babak pertama menyudahi perlawanan Gebe Spartan sekaligus mengunci kemenangan.
Sementara di kubu AS Rummania, mata pedang itu benama Ali Koroy. Tergabung dalam grup H bersama Garuda Tomagoba dan Indonesia Muda, seolah menjadi jalan mulus bagi tim asal Kelurahan Rum, Kota Tidore Kepulauan. Hal ini ditandai dengan kemenangan telak saat menghadapi Indonesia Muda (13/4) dengan skor 3-0. Ali Koroy tampil tajam, ia berhasil mencetak hattrick di laga perdana. Walaupun sempat ditahan imbang 0-0 di laga kedua ketika bersua Garuda Tomagoba (23/4) tak membuat anak asuh Wali Kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen ini kehilangan status sebagai juara grup H.
Ali Koroy, andalan lini depan AS Rummania menjadi mimpi buruk bagi Persiga Gamtufkange di babak 16 besar. Dua gol dari titik putih 39’ 73’ dan gol Adili Usman Diara di menit 19’ memupus harapan tim yang identik dengan warna hijau tersebut.
Di fase 8 besar, A.S Rummania yang semula diprediksi akan terhenti ketika menemui lawan yang tak sepadan yaitu Porto Fc, yang dihuni para pemain berkelas seperti Zulham Zamrun, Mahdi Fahri Albaar dan eks Gelandang Bayangkara Fc asal Korea Selatan Lee Yu Jun.
Namun di atas lapangan AS Rummania menunjukan bahwasannya “yang kuat tak selalu menang”. Mereka mampu membuat Porto terjungkal. Dan dalang kekalahan masih tetap Ali Koroy. Gol di menit 49’ menunjukkan ketajamannya dan gol kedua Irfan Mofu menunjukkan keperkasaan tim. 2-0 Porto mengangkat bendera putih sore itu (4/5). Menariknya dari 4 laga yang dijalani, Ali Koroy selalu tampil mematikan, bagai tebasan pedang di urat nadi lawan. Kini dirinya sudah mengoleksi 6 gol.