Haltim – Menanggapi pemberitaan dugaan penggelapan Dana Desa (DD) oleh Pemerintah Desa Momole Kecamatan Maba Selatan Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Kepala Desa Momole Julfikar Hi Karajang akhirnya buka suara.
Kata Kades, soal program desa yang tertuang dalam Dana Desa (DD), ada beberapa target program yang menjadi prioritas Pemdes Momole yakni perikanan dan pertanian dimana menurut dia, dari sisi perikanan yaitu pengelolaan bengkel perikanan, dan semua alatnya ada.
Sementara untuk pertanian, pihaknya lebih pada pemberdayaan melalui pengadaan bibit pertanian.
“Untuk realisasi Fisik, cuma dua salah satunya jalan setapak, sisanya mendorong pertanian seperti pengembangan produksi sagu, yakni pengadaan alkon untuk pelaku produksi sagu,” jelasnya.
Soal keberadaan dirinya di kota Maba Lanjut Julfikar, dirinya beralasan pemdes momole saat ini mengalami krisis Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga itu setiap administrasi yang harus diselesaikan butuh keterlibatan langsung dari kades bahkan sampai laporan keuangan.
Ditanya soal pekerjaan pagar dalam desa, ia mengaku adanya dua tahapan penganggaran,akan tetapi bukan menggunakan DD melainkan menggunakan sumber dana lain yaitu Dana Bagi Hasil (DBH).
“Soal tidak meratanya warna pagar, itu adalah gambaran simbol yakni nelayan dan petani dan itu kami sudah rencanakan warnanya, warna hijau simbol dari petani sedangkan warna biru kuning simbol pelaut,” ujar kades.
Terlepas dari masalah tersebut, kepala desa sendiri mengakui peran pers dalam mengawal pembangunan desa sehingga itu bisa menjadi bahan evaluaisi pemerintahan dalam menjalankan program.
Julfikar juga meminta agar para jurnalis bila perlu memantau dan mengawal tahap demi tahap setiap program yang di canangkan pemdes terutama pemdes momole.
Reporter: Tim Sentra
Editor: M. Rahmat Syafruddin